"Kebahagiaan adalah milik saya dan saya
adalah milik kebahagiaan".
Pada suatu malam ada seorang nenek tua yang sedang mencari sesuatu dibawah terangnya lampu jalanan. Beliau terus mencari dengan teliti disetiap sudut jalan, hingga seorang pemuda datang menghampirinya. Pemuda tersebut bertanya, "Nenek, sedang mencari apa?" sapa pemuda tersebut. "Ini nak, nenek mencari kancing baju nenek yang agak besar, tadi terlepas satu", jawab nenek. "Saya bantu mencari nek", sang pemuda langsung manjawab. Kemudian sang pemuda turut mencari kancing baju yang seharusnya sedikit mudah bagi pemuda tersebut karena penglihatannya lebih jelas daripada sang nenek yang memang terlihat sudah sedikit rabun. Setelah lama mencari, pemuda tampak tidak sabar dan seketika bertanya kembali pada sang nenek, "nek, kok tidak ketemu ya, seingat nenek tadi kancing baju nenek terjatuh dimana?". Kemudian nenek menjawab, "seingat nenek tadi jatuh didalam rumah". Mendengar jawaban sang nenek, si pemuda yang sedikit jengkel seraya berkata, "Nenek ini gimana, kancing jatuh didalam rumah, kok malah mencari diluar!". Mendengar perkataan si pemuda, sang nenek dengan santai menjawab, "soalnya didalam rumah gelap nak, kalau disini terang jadi lebih gampang mencarinya".
Dari lelucon diatas, jika direnungkan dalam kehidupan kita, seringkali kita mencari sebuah jawaban yang sebenarnya jawaban tersebut bukan terletak pada yang kita kira atau pikirkan. Kehilangan sebuah kancing membuat sang nenek tampak resah hingga berusaha menghilangkan keresahan tersebut dengan cara mencari kancing yang hilang tersebut. Banyak orang berusaha mencari kebahagiaan di tempat-tempat yang salah dan justru berakhir dengan kehidupan yang lebih rumit dari sebelumnya.
Lalu di mana sebetulnya seseorang dapat
menemukan kebahagiaan?
Jawabannya adalah:
mulailah berhenti mencari keluar apa
yang sebetulnya bisa Anda temukan di
dalam diri Anda .
Buatlah keputusan untuk berbahagia.
Karena ingatlah,
kebahagiaan adalah sebuah keputusan.
Kapan saja, dimana saja Anda dapat memutuskan untuk berbahagia atau tidak.
Dan mulailah mengklaim bahwa:
"Kebahagiaan adalah milik saya dan saya
adalah milik kebahagiaan".
(Ahmad Faiz Zainuddin, Founder SEFT)
Training SEFT, BUKU SEFT Konsultasi, Terapi
Hubungi 08161928845
Tidak ada komentar:
Posting Komentar