Jumat, 16 Januari 2015

"SEFT Healing"

SEFT  For Healing (bagaimana penyembuhan  masalah fisik dan emosi)



"SEFT Healing"
Membantu Penyembuhan Masalah-Masalah  Fisik


A. # KEMARAHAN
B. KECEMASAN, KEKHAWATIRAN, KETEGANGAN
C. KEPAHITAN DAN PENOLAKAN
D. SIFAT KOMPULSIF (TAK TERKENDALI)
E. DEPRESI / PUTUS ASA
F. KETAKUTAN
G. PENGAMPUNAN
H. KESUSAHAN / KEMATIAN
I. PERASAAN BERSALAH
J. INSOMNIA
K. KESEPIAN / KESENDIRIAN

Testimoni SEFTer alumni SEFT angkatan 77  
Mas Agung Wibisono menerapi 25 orang sehari
MASALAH -MASALAH EMOSIONAL


Jenis- Jenis Emosi
Berasarkan sebab dan reaksi yang ditimbulkan, emosi dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
1 Emosi yang berkaitan dengan perasaan (syaraf-syaraf jasmaniah), misalnya perasaan dingin, panas, hangat, sejuk dan sebagainya. Munculnya emosi seperti ini lebih banyak dirasakan karena faktor fisik diluar individu, misalnya cuaca, kondisi ruangan dan tempat dimana individu itu berada.
2 Emosi yang berkaitan dengan kondisi fisiologis, misalnya sakit, meriang dan sebagainya. Munculnya emosi sepertinini lebih banyak dirasakan karena faktor kesehatan.
3 Emosi yang berkaitan dengan kondisi psikologis, misalnya cinta, rindu, sayang, benci dan sejenisnya. Munculnya emosi seperti ini lebih banyak dirasakan karena faktor hubungan dengan orang lain.

C. Karakteristik Emosi pada Masa Remaja
Remaja memiliki karakteristik pemunculan emosi yang berbeda bila dibandingkan dengan masa kanak-kanak maupun dengan orang dewasa. Emosi remaja seringkali meluap-luap (tinggi) dan emosi negatif mereka lebih mudah muncul. Keadaan ini lebih banyak disebabkan masalah dalam pemenuhan kebutuhan mereka dan lingkungan yang menahalangi terpuaskannya kebutuhan tersebut ( Hurlock, 1980). Luella Cole (1963) mengemukakan bahwa ada 3 (tiga) jenis emosi yang menonjol pada periode remaja, yaitu :
1 Emosi marah
Emosi marah lebih mudah timbul apabila dibandingkan dengan emosi lainnya dalam kehidupan remaja. Penyebab timbulnya emosi marah pada remaja ialah apabila mereka direndahkan, dipermalukan, dihina atau dipojokkan dihadapan kawan-kawannya. Remaja yang sudah cukup matang menunjukkan rasa marahnya tidak lagi dengan berkelahi seperti pada masa kakank-kanak sebelumnya. Kadang-kadang juga remaja melakukan tindakan kekerasan dalam melampiaskan emosi marah, meskipun mereka berusaha menekan keinginan untuk bertingkah laku seperti itu. Pada dasarnya remaja cenderung mengganti emosi kekanak-kanakan mereka dengan cara yang lebih sopan.
2 Emosi Takut
Ketakutan yang dialami selama masa remaja dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a. Ketakutan terhadap masalah atas siakp orang tua yang tidak adil dan cenderung menolak didalam keluarga.
b. Ketakutan terhadap masalah mendapatkan status baik dalam kelompok sebaya maupun dalam keluarga.
c. Ketakutan terhadap masalah penyesuaian pendidikan, atau pilihan pendidikan yang sesaui dengan kemampuan dan cita- cita.
d. Ketakutan terhadap masalah pilihan jabatan yang sesuai dengan kemampuan dan keinginan.
e. Ketakutan terhadap masalah-masalah seks.
f. Ketakutan terhadap ancaman keberadaan diri.
Pada saat akhir masa remaja dan memasuki perkembangan dewasa awal, ketakutan atau kecemasan yang baru muncul adalah menyangkut masalah keuangan, pekerjaan, kemunduran usaha, pendirian/ pandangan politik , kepercayaan/ agama, perkawinan dan keluarga. Remaja yang sudah matang akan berusaha untuk mengatasi masalah-masalah yang menimbulkan rasa takutnya
3 Emosi Cinta
Emosi telah ada pada diri anak semenjak bayi dan terus berkembang hingga dewasa. Sedangkan pada masa remaja, rasa cinta diarahkan kepada lawan jenis. Pada masa bayi rasa cinta diarahkan pada orang tua terutama kepada ibu. Pada masa kanak-kanak (3-5 tahun) rasa cinta diarahkan pada orang tua yang berbeda jenis kelamin, misalnya anak laki-laki akan jatuh cinta pada ibu dan anak perempuan pada ayah. Pada masa remaja arah dan objek cinta itu berubah terhadap teman sebaya yang berlawanan jenis.
Beberapa situasi yang mendorong remaja putri untuk menyayangi wanita secara berlebihan, yaitu :
1 Wanita tersebut dirasakan dapat membantu ,engatasi kesulitan yang dihadapinya.
2 Wanita itu dapat dijadikan sebagai pengganti ibunya, apabila jauh dari ibunya yang dijadikan figur atau kehilangan kasih sayang ari ibunya karena perceraian atau meninggal dunia.
3 Wanita tersebut dirasakan sangat menyayanginya dan ia berasal dari keluarga yang menolak dirinya
4 Karena tidak populer diantara teman pria, merasa sangat malu dan takut kepada teman pria, atau mempunyai pengalaman yang menyakitkan dengan pria.
Remaja wanita yang mengalami perkembangan perasaan cinta yang normal adalah jika remaja mengarahkan rasa cintanya kepada pemuda sesama remaja. Demikian juga dengan remaja pria yang mempunyai cinta yang normal mengarahkan cintanya pada seorang gadis.
Pada akhir masa remaja,mereka memilih satu lawan jenis yang paling disayangi. Perkembangan yang normal mengenai emosi cinta dapat disimpulkan sebagai berikut:
a) Objek cinta mula-mula adalah orang dewasa yang sejenis atau berbeda jenis.
b) Kemudian ojek cinta beralih pada teman sebaya yang sama jenis kelamin, yaitu pada masa pre remaja.
c) Pada akhirnya remaja menjadikan teman sebaya sebagai obyek cintanya.
 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Emosi
Munculnya emosi negatif pada diri remaja disebabkan oleh berbagai hal, Hurlock (1980) & Luella Cole(1963) menyimpulkan faktor penyebab yang menimbulkan emosi negatif pada diri remaja, yaitu:
1. Orang tua atau guru meperlakukan mereka seperti anak kecil yang membuat harga diri mereka dilecehkan.
2. Apabila dirintangi membina keakraban dengan lawan jenis.
3. Terlalu banyak dirintangi daripada disokong
4. disikapi secara tidak adil oleh orang tua
5. Merasa kebutuhan tidak dipenuhi oleh orang tua, padahal orang tua mampu.
Merasa disikapi secara otoriter, seperti dituntut patuh, banyak dicela hukum dan dihina.
Gejala gangguan emosional pada Remaja antara lain :
1. Depresi atau sedih yang mendalam, biasanya akibat kesedihan yang tidak mendapat tanggapan dari orang lain atau tanggapan yang diterimanya justru meningkatkan kesedihan yang ada. Depresi dapat terjadi akibat kehilangan orang yang sangat dicintai atau kegagalan yang bertubi-tubi dialami.
2. Mudah pingsan, karena terlalu sensitif atau perasa, khususnya terhadap sesuatu yang menakutkan atau menyedihkan.
3. Mudah tersinggung dan sensitif terhadap orang lain. Misalnya sesuatu yang dilihat, didengar atau direspon orang lain, ditanggapi secara impulsif.
4. Sering cemas, karena terlalu banyak memikirkan bahaya atau kegagalan.
5. Sering Ragu-ragu dalam memutuskan sesuatu atau bertindak ragu-ragu karena terlalu banyak pertimbangan.



#SEFT
(Spiritual Emotional Freedom Technique)
Total Solusi
mengatasi masalah emosi dan fisik Anda

Informasi
Training, Terapi dan Konsultasi SEFT
Endang Swastyaskuningsih, MPd., SHT
0816 1928 845 / 2A31E6F1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar